Sabtu, 26 Oktober 2019

Merdeka Sejak Hati

Setelah sekian lama tidak membaca novel, sepintas ketika ada pameran buku di Rumah Cinta Baca Bogor terpikat dengan sebuah buku karya A Fuadi "Merdeka Sejak Hati". Novel setebal 365 halaman ini banyak bercerita tentang idealisme, pencarian jati diri, kasih sayang, cinta dan bagaimana cara mendidik seorang anak. 

Larfan Pane, tokoh yang mengajak kita untuk mengarungi perjalanan hidup dari seorang anak piatu ( tanpa ibu ) harus berjuang dengan keras, hidup tanpa kasih sayang ibu, mengecap rasa kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Dari kemalasanya untuk masuk sekolah, mencari uang untuk menghidupi diri, hingga mencapai titik kesadaran bahwa kehidupan ini untuk berjuang mempertahankan kedaulatan NKRI.
Taken by Samsung J7 Pro

Sangat apik A Fuadi membawa tokoh Larfan Pane ini menjadi tokoh utama yang berujung pada kematian, sakit akibat penyakit stroke. Tapi bagi saya ini novel terlalu singkat, karena sebenarnya penulis seharusnya bisa mengembangkan identitas Larfan ketika menjadi seorang ayah yang mendidik anak - anaknya dengan latar suasana Yogyakarta atau ketika menjadi dosen menceritakan bagaimana perjuangan seorang pendidik mecetak mahasiswa / generasi masa depan Indonesia dan tokoh Toga atau Iqbal atau ketiga anaknya yang saya rasa masih kurang terasa.

Overall ceritanya sangat inspiratif, terutama ketika memaparkan identitas HMI (Himpunan Mahasiswa Indnesia).. Saya berfikir seharusnya ini menjadi novel wajib bagi para mahasiswa yang berjuang di ruang pergerakan, entah itu di BEM atau Organisasi Ekstra kampus.