Selasa, 03 Mei 2016

Belajar memahami menerima dan mengabdi

Satu hal yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan ini adalah satu tradisi untuk senantiasa belajar hingga akhir hayat. Banyak hal yang terkadang membuat diri ini merasa paling bodoh atau sepintas angan yang besar membuat hati ini sombong. Sudut pandang yang tanpa dasar ilmu pengetahuan, cara berfikir rasional yang terlalu mementingkan ego pribadi pun membuat segalanya menjadi liar dan diluar prasangka kita, karena ia terlalu egois menghadapi persoalan, terlalu memudahkan persoalan tanpa panduan. 

Belajar memahami

Ketika kita ingin memiliki sesuatu, sudah pasti kita akan menelisik tentang bagaimana manfaatnya, tentang bagaimana cara untuk mendapatkannya, tentang bagaimana laku sifatnya, tentang bagaimana caranya agar kita menyatu dalam lingkup aktifitasnya lalu memahami kesehariannya.

Belajar menerima

Kemudian ketika kita sudah mengenal, sudah memahami segala hal tentangnya maka hal terbaik dalam sebaik - baik sikap dan tanggungjawab ialah belajar untuk menerima. Menerima apa saja tentang segala kebaikan yang ada, menerima keburukan yang ada lalu meluruskannya agar ia sesuai dengan panduan ilmu pengetahuan adalah nasehat yang paling paripurna.

Pengabdian tiada henti

Sebaik - baik pengabdian hidup ialah kehidupan yang memiliki kebermanfaatan paling banyak. Apapun persoalan yang dihadapi. Saat susah, saat sehat, saat bahagia pun disaat - saat kita tidak memiliki apapun. Memberi sesuatu yang paling kita cintai adalah salah satu bentuk penghambaan yang sangat dicintai Tuhan. 


Jakarta, 3 Mei 2016