Jumat, 22 November 2013

Acara seminar Opexcon

Beberapa pekan yang lalu selesai dari perjalanan mendaki mahameru udah kerasa kaya orang lupa amak kerjaan, tapi sempat juga mengawasi beberapa pekerjaan pemeliharaan gardu, tiba - tiba email untuk agenda mapping talent macam kayak uji potensi pegawai dilakukan SDM PLN disjaya, udah mirip-mirip test awal - awal masuk kerja gitu deh, coz sebelum masuk program SKU (satuan kinerja unggulan) di rawamangun ini sempat melaksanakan test itu. Paling soal testnya sama-sama saja, pun cerita teman-teman yang ikut test meng-iyakan pendapatku ini. Okey saya dapat jadwal hari selasa.

Sabtu siang WA dari teman, tentang seminar di JW Mariott tetiba ngajak untuk datang, lah gue kagak dapat email. Ini ada email elu juga fay,;jelas mita teman seangkatan gue di PLN. Baiklah, gue datang insya allah.

Minggu pagi upacara hari pahlawan gue dapet tugas baca doa, udah tiga tahun berturut-turut dapet tugas itu. ehh padahal bangun pagi, udah siap semuanya deh. ehh si panitia mulai upacara lebih cepat dari jadwal yang diumumkan di email. Intinya gagal jadi petugas karena upacara dimulai lebih cepet 20 menit-an dari jadwal yang tertulis. Okelah.

Manajer-pun mengingatkan soal seminar itu, baik pak akan saya ikuti tapi untuk mapping talent gimana. "Ikut saja hari seninnya, nanti coba konfirmasi untuk hari selasanya"; Jelas beliau.

Awal materinya 5S. Ya ampuun lima es aja diseminarin gini, tinggal implementasi saja apa susahnya. tetapi setelah beberapa materi saya ikuti ternyata banyak hal baru yang saya dapatkan. Persoalan pelayanan rumah sakit yang menggunakan konsep lean juga mantap abis.

Dan tidak mau ketinggalan, akhirnya hari selasa itu saya tidak ikut mapping talent. Lebih baik ikut seminar kumpul bareng orang-orang besar. Pematerinya keren - keren dari BNI, bakmi GM, PAMA, SSCX, DHL dan lain-lain.

Hampir semua perusahaan - perusahaan besar memiliki program peningkatan kinerja berkelanjutan, hal ini sangat perlu untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi umur dari perusahaan itu sendiri. Beruntung saya di PLN sudah memiliki tools - tools dari OPI. Membaca konsep six sigma, ahhh tools Toyota mantap abiss...

Intinya apapun aktifitas kita harus memiliki program kinerja yang berkelanjutan, entah itu untuk eksistensi sendiri atau untuk perusahaan di tempat kita bekerja.


Jumat, 15 November 2013

Kamu dan asa

Kamu tahu rembulan diatas langit itu?,.. Sebentar lagi purnama


Mungkin kita hanya saling berpandang menatapnya. Aku disini, kamu disana.


Semua bukan karena ditempat yang sama. Tapi pandangan kita yang jauh itu memiliki jangkauan yang sama


Kamu dan purnama adalah cinta yang saling menemukan makna


Pada akhirnya, kita akan merasakan digelapnya jarak. Entah cinta, entah rindu atau kasih sayang. Entahlah





Jakarta, 14-11-2013

Kamis, 14 November 2013

Perjalanan menuju mahameru

Ada keraguan saat memilih untuk mendaki gunung mahameru. Bisakah, sanggupkah atau sekedar ingin melepaskan penat rutinitas kerjaan, persoalan keluarga dan lain sebagainya. Tapi memang, diantara pilihan yang ada, kaki ini memilih untuk mendaki. Baiklah, permohonan cuti tiga hari di sela jeda libur hari selasa ( 1 Muharam ) akhirnya disetujui atasan. Jadi, dari hari jumat sampai hari rabu tanggal 1- 6 November 2013 menjadi kali kedua jatah cuti dari perusahaan saya ambil.

Perjalanan dimulai. Tiket pesawat habis, kereta habis, okay. Akhirnya mau tidak mau naik bus pahala kencana dari terminal Rawamangun. Kamis sore pukul 17 : 00 bus meluncur menuju malang, bus hanya berhenti dua kali, di rumah makan daerah Indramayu dan kabupaten Tuban dekat pantai. Perjalanan yang sangat melelahkan tapi perjalanan belum selesai. Bus sampai di terminal arjosari - malang pukul 14 : 30 dengan sambutan hujan yang cukup membuat suasana menjadi mengasikkan untuk menikmati baso malang.

Pada awalnya bingung, dari inetery yang ada - perjalanan dari arjosari dimulai sabtu pagi, dan jumat siang kaki ini sudah sampai duluan di terminal. Hotel. Kali ini fungsi smartphone benar-benar sangat berguna untuk mencari hotel yang terdekat dengan terminal arjosari. Hotel intan dengan harga yang lumayan seharga Rp 130 000 IDR sudah cukup untuk singgah istirahat semalam.

Sabtu pagi perjalanan dimulai, mas dodi yang berasal dari Surabaya dengan mbak nana yang kesehariannya beraktifitas di Kalimantan sudah standby di masjid terminal arjosari, pesan yang ada di telepon genggamku mereka memulai perjalanan dari surabaya puku 01:00 pagi. kisaran pukul 3 atau 4 pagi mereka sampai di masjid terminal. Pukul 06:00 saya ikut merapat ke masjid Al Muhlisin terminal arjosari. Tim kita sisa satu lagi, mbak mega yang aktifitasnya di Bandung telat merapat, akhirnya kita-pun menunggu sambil menikmati kopi pagi.

Di arjosari kita bertemu dengan teman-teman mahasiswa Undip jurusan elektro ber-tujuh orang yang memiliki tujuan sama, bergabunglah mereka dengan tim kami yang berjumlah empat. Dari arjosari kita naik angkot bareng menuju tumpang kira - kira perjalanan 30 menit-an.

Sesampai di pasar tumpang kita ke puskesmas untuk cek-up, mendapatkan surat keterangan sehat pendakian, sarapan pagi dan belanja ikan serta membeli perlengkapan yang belum kita beli. Dari tumpang kita lanjut naik kendaraan mobil pick-up ber-tigabelas orang ( dua pendaki dari malang ikut gabung ) menuju ranu pane kira-kira satu setengah jam perjalanan, ongkosnya satu orang dua puluh lima ribu. Karena kondisi jalan yang sedang ada perbaikan, mau tidak mau kita turun dari mobil lalu jalan kaki kisaran empat puluh lima menit jalan kaki dilanjut ngojek motor sekitar lima belas menit perjalanan dengan ongkos lima belas ribu. Sampailah kita di pos pendaftaran yaitu ranu pane.

Ini Jalan Menuju Ranu Pane





Pos Pendaftaran Pendakian
Nama dari istilah "ranu" itu semacam nama danau kata mas dodi. Jadi seperti ranu pane itu berarti nama danau pane, begitupun nama ranu kumbolo berarti danau kumbolo.
Kita sampai di pos pendaftaran sekitar pukul 12:00 siang, di pos pendaftaran ini terdapat danau ranu pane, suasananya cukup menenangkan, udaranya sejuk, airnya terasa dingin. Kita berempat shalat berjamaah dhuhur jamak dengan ashar.
Bergaya dulu dahh :)




Gerbang Pendakian Semeru



Perjalanan dimulai, dimulai juga cerita dan perkenalan kita. Pendakian kali ini sungguh berbeda dengan gunung-gunung yang lain. Trek dari gerbang menuju pos pertama ini itu datar tidak terlalu curam bahkan banyak bonusnya. begitupun dengan pos kedua dan ketiga. Tetapi perjalanan diantara ketiga pos itu jarak yang paling jauh yaitu dari gerbang pertama kali kita masuk menuju ke pos pertama itu terasa sangat jauh.

Selepas melewati pos ketiga pendakian mulai curam, datar lalu bonus lagi. Ujung dari pos ketiga ini kita akan bertemu dengan ranu kumbolo. tepat pukul 18:00 kita sampai di ranu kumbolo. Di ranu kumbolo ini kita mendirikan tenda. Suasannya sangat asik, di danau ini banyak para pendaki yang mendirikan tenda. ada yang membuat api unggun, ada yang memasak, adapula yang bersiul nyanyi riang gembira. Kami camp semalam di ranu kumbolo ini. Dingin. Kami memasak nasi, bakar ikan dan membuat minuman penghangat badan, tapi sayang masakan nasi mas dodi ini hasilnya akas hehehe,...
Danau Ranu Kumbolo

Pagi diminggu pagi, Terasa dingin tangan ini menyentuh air danau untuk mengambil air wudhu, tetapi hangat ketika menjatuhkan kaki ke dalam danau ranu kumbolo ini. Alhamdulillah bisa menikmati sunset di ranu kumbolo, meski posisi matahari tidak begitu tepat jatuh ditengah-tengah antar dua bukit.

Pagi hari membuat kehangatan dengan menikmati kopi dan teh manis, memulai masak, kali ini nasi hasil masakku cukup pas untuk dinikmati, mas dodi membuat sayur lodeh dengan mix ikan sisa semalam, kacang panjang, tahu dan tempe serta terong dan wortel mantap nian.

Suasana Pagi di Ranu Kumbolo
Perjalanan kali ini banyak mendapat pelajaran - pelajaran baru seperti cerita mbak mega, yang sering promosi barang dan aksesoris untuk pendakian. Dan mas dodi yang bercerita tentang anak-anak pendaki yang mandi di danau ranu kumbolo terus kemudian di hukum oleh ranjer-ranjer pendaki untuk mengambil sampah - sampah disekitar danau. Dan cerita mbak nana tentang peternakan ikan-ikan yang ada di indonesia.

Hingga jam setengah sepuluh pagi tenda dan perlengkapan pribadi sudah masuk ke tas kerir, mbak mega dapet jatah bawa sampah plastik bekas masak - masak, dan saya dapat jata bawah ring tenda bagi dua dengan mas dodi. Perjalanan berlanjut menuju kali mati, ohya sebelum ke kali mati di ranu kumbolo shalter ada yang jualan buah semangka dan pecel lontong. Cukup lumayan menyegarkan tenggorokan, saya makan semangka tiga iris.

Lanjut menuju kali mati, perjalanan menuju kali mati ini dimulai dengan mendaki di tanjakan cinta, cukup menantang treknya tapi paling hanya kisaran 300 meter-an kaki ini mendaki. Kalau mendaki itu namanya tanjakan cinta maka kita berempat mempresentasikan diri turunannya yaitu turunan rindu (ngarangAbis). Setelah mendaki tanjakan cinta, oro-oro ombo di depan mata akan nampak indah. Meski tumbuhan kering gersang, namun ada rona yang nampak beda. Hijau dan gersang sungguh Allah Maha Keren. Informasi dari mbak mega kalau datang musim penghujan, tumbuhan yang gersang itu akan berbunga ungu, mungkin lebih indah dari susunan bunga para pengrajin tata rias pengantin pikirku.




Tanjakan Cinta
Setelah melewati  oro - oro ombo, cemoro kandang menjadi tempat istirahat paling menyejukan. Dibawah pohon cemara ada ibu - ibu yang jualan teh pucuk dan pecel lontong. kami sempat istirahat beberapa saat sembari mendengarkan jenaka - jenaka para pendaki.

Dari cemoro kandang menuju kali mati perjalanan mulai naik turun menantang, disela - sela perjalan sembari istirahat kami berpose gaya diantara pohon - pohon cemara yang sudah roboh dan terbakar.

Sekitar pukul tiga sore kita sampai di kali mati, kami mendirikan tenda dan memulai masak, sayang saya tidak ikut ambil air di sumber mani karena kondisi hujan angin kencang, berkabut dan terasa dingin, mbak nana dan mas dodi yang ambil air di sumber mani, air-nya benar - benar segar sekali. Di kali mati kita masak otak - otak, sop dan minuman penghangat badan. Kopi tentunya. Selesai makan kita semua sholat dan mulai istirahat tidur untuk persiapan pendakian pukul sebelas malam.

Istirahat malam senin itu terasa nikmat sekali. Dan kita tiba - tiba terbangun karena banyak orang yang berkumpul di depan tenda kami, mereka mulai mendaki. Pukul dua belas malam teng kita persiapan masak air dan minum energen. Sekitar pukul satu pagi kita bertiga mendaki, mbak nana stay di tenda. Cek dan cek sesampai di Archopodo ternyata barang bawaan kita hanya air dari sumber mani yang kita bawa sendiri-sendiri padahal ketika masak air kita buat wedang jahe. Gagal bawa air hangat.

Archopodo, setelah itu trek satu jalur cemoro tunggal, trek batu dan pasir. Sesampai di cemoro tunggal mas dodi mengundurkan diri karena kondisi yang tidak fit. Hanya saya dan mbak mega yang mendaki. Meski jalanan agak begitu ngantri dipukul 3 - 4 pagi, terasa ngos-ngosan tapi ketika sudah rehat 4 - 6 menit mulai kerasa dingin. Meski gagal menikmati matahari terbit di puncak tapi pukul setengah delapan teng Alhamdulillah bisa mencapai puncak mahameru.

Puncak Mahameru

Tidak terlalu lama kita diatas puncak mahameru, sekita 10 menitan. Jepret - jepret ambil foto, lalu kita bergegas turun. kami kembali ke kalimati sekitar pukul 10 an. Istirahat sampai pukul satu siang, setelah itu kita langsung gegas packing dan mulai turun. Pukul setengah enam sore kita sampai di ranu kumbolo, dari ranu kumbolo kita langsung turun dan sampai di ranu pane sekitar pukul 11 malam, di ranu pane kita istrahat sejenak dan makan di warung sekitar.

Energi udah mulai lumayan berisi, di ranu pane banyak sekali orang-orang yang baru turun. Mau tidak mau kita harus camp . Ranu Regulo menjadi pilihan. Dari ranu pane ke ranu regulo sekitar 500an meter. Pagi yang indah di ranu regulo. Sekitar pukul sembilan pagi kita mulai jalan menuju pasar tumpang, kami ojek lanjut naik mobil dan Alhamdulillah tim kita selamat semuanya. Begitulah ceritanya kawan. Semoga kalian bisa ikut merasakan.



Selasa, 29 Oktober 2013

Perjalanan Ini

Lawang Sewu - Semarang



Bilik Literasi milik Mas Bandung Mawardi - Surakarta
Didalam rumah kecil yang terbuat dari susunan kayu ini bertumpuk banyak buku - buku.


 Jepretan silsilah dinasti mataram dari keraton surakarta
 


Kamis, 10 Oktober 2013

Perjalanan



Bulan September tahun ini benar-benar mengasyikan, dua perjalanan menyusuri jawa timur dan pulau bangka terasa luar biasa nikmatnya. Nikmat diongkos yang hampir dua kali lipat pengeluaran bulan biasanya, Nikmat diperjalanan yang sangat terasa kekeluargaannya. Dan dua judul buku yang selesai dibaca niatnya mau saya buat resensi tapi sepertinya tidak terlalu begitu penting karena kontennya lebih kepada membina keluarga dan perjalanan imigran, mungkin lain kesempatan ketika sudah berkeluarga akan saya tuliskan*Alibi*.


Menuju Kawah Bromo

   
Kawah Bromo

















Puncak Kawah                                                                                                                                       




                                                                                                                         




Minggu, 08 September 2013

Resensi Buku Perjalanan Meminang Bidadari



Selalu, dan selalu.  Tulisan Ustd Herry Nurdi membangkitkan gelora semangat seorang muslim. Kali ini buku yang saya baca ialah “Perjalanan Meminang Bidadari”, kisah yang penuh dengan ke-heroi-kan sosok muslim yang mencintai ummat, yang merindukan  kemerdekaan negeri-nya, Yang rindu akan pemimpin adil, yang mencintai jihad diatas segala persoalan dunia.

Sepuluh tokoh yang patut kita tiru gelora semangat juangnya. Dari Omar Mukhtar, Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Syekh Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi,  Syekh Abdullah Yusuf Azzam, Dzokar Musayevic Dudayev, Ibnul Khatab dan Abdullah Syamil Salmanovich Basayef.  Mereka adalah  tokoh Jihad moderen yang mampu melekatkan jihad  pada jiwa-jiwa muslim. 

Gerakan Ikhwanul muslimin dan Hammas yang tidak hanya menyisakan kisah sejarahnya dimasa lalu tetapi  justru menjadi bara gelora semangat juang muslim saat ini. Sosok Hasan Al-Bana dan Syekh Ahmad Yasin sungguh luar biasa.

Dan yang paling membuat pembaca terkagum-kagum ialah sosok Ibnul Khatab. Seorang mujahid yang hari-harinya selalu memikirkan kemenangan islam dibumi manapun. Perjalanan jihad baginya adalah perjalanan kehidupan yang tiada pernah henti kecuali maut yang mempertemui. Dalam bab pembuka cerita  penulis menyebutnya “Lelaki yang sangat merindukan surga”, dari Afganistan, Tajikistan, Chechnya dan Dagestan perjalan jihad menjadi kebutuhan hidupnya. Sungguh cerita ini membuat pembaca terasa fakir, kerdil dan makin terasa belum berbuat banyak untuk kemenangan islam. Buku yang layak dibaca bagi seluruh aktifis islam.

Selasa, 13 Agustus 2013

Selamat Lebaran

Hari raya idul fitri selalu menjadi moment istimewa bagi seluruh umat muslim di Indonesia karena berbagai macam tradisi selalu memberikan kegembiraan dan kebahagiaan tersendiri. Bagi yang sedang merantau tentu acara mudik menjadi bagian yang di tunggu-tunggu, pulang kampung bertemu dengan orang tua, keluarga, saudara, dan tetangga rumah sekitar.

Bagi saya, lebaran tahun ini sungguh mengasyikan. Pertama yaitu mudik mengendarai si merah roda dua Jakarta - Indramayu. Rute kali malang Bekasi - Karawang - Pantura, kurang lebih kisaran empat jam perjalanan Jakarta - Indramayu. Pertama kali mudik mengendarai kendaraan sendiri.

Kedua adalah sepulang dari jakarta, jelang sabtu sore i'tikaf di bandung. Malam minggu di Masjid Habiburahman PT Dirgantara Indonesia - Bandung sungguh mengasyikan. Tausyah Qurani dari syekh Yordan itu benar - benar membuat hati ini makin mencintai Al-Quran. Allahummarhamnii bilqur'aan. Meski hanya semalam tapi Alhamdulillah setidaknya bisa menikmati buka puasa dan sahur di Bandung lagi.

Ketiga ialah Segala puji milik Allah, Rezeki yang tiada tara. Meski hanya habis lima ratus ribu rupiah tetapi puasnya tak terkira bisa berbagi bersama ponakan dan saudara-saudara. dan yang paling mengasyikan yaitu foto bareng keluarga dan adik dibawah ini :)

Gue Ibnu Wafik Johan

Ibnu - Wafiq - Hanif - Johan

Cover Boy Putra Bapak Ruhyanto

 Keluarga
Oh iya, pas ziarah ke makan nenek dan kakek dari emak, kali pertamanya jadi imam tahlilan dadakan. hehehe,...

Terakhir adalah jadi koki rumah dua hari pasca lebaran.Meski hanya memasak tumis dan omlet tapi kalau masakan itu dimakan habis tandanya, bisa tebak sendiri deh:)


Senin, 29 Juli 2013

Cari Barang THR (Tunjangan Hari Raya)

Sabtu pagi, saya telfon emak yang berada di indramayu untuk memastikan ;  "Mak,Jadi ndak ke jakarta buat beli barang THR-an?". "Jadi, Tapi tunggu paling jam 10-an berangkat, tanggung nih dagangan" jawab emak, "Ok, hati-hati di jalan. Ongkosnya Rp 30.000-an atau semahal-mahalnya Rp 35 000, jangan nawar-nawar lagi ya, BBM udah naik mak". Emak gue kalo nawar sadis bro.

Emak yang jualan ikan asin di pasar pagi memiliki beberapa konsumen langganan yang tiap bulan puasa  menagih jatah  THR. Bangga sekali punya emak tercinta yang punya usaha dagangan ikan asin di pasar pagi, berangkat jam dua pagi pulang jam sepuluh pagi demi anak-anak tercinta. Oh ya, emak dirumah juga jualan isi ulang tabung gas isi 12 kg . Keren banget daaah emak gue ini.

Sabtu 27 juli 2013, pertamakali jalan - jalan mengendarai motor di jakarta bareng emak. Tujuannya sih cuma buat beli barang THR-an. Kaos THR dan baju buat adik-adik saya tentunya. Tanah abang tujuan utama, emak bilang : "pengen tau tanah abang itu kayak gimana, katanya harga bajunya murah-murah". Kalau tahun kemarin emak beli baju THR-an di pasar tegal gubuk.

Lanjut cerita pukul 14 : 00 Wib Emak sampai di terminal. Gue jemput dah pake si merah *motor*.   Perjalanan dimulai. Dari terminal langsung gue jemput, dan antar emak ke mushala terlebih dahulu. "Shalat dhuhur dulu mak'"; tawar gue. Perjalanan tanpa macet tapi pake gerimis hujan asik rute Jl Pulogadung - Jl Yos Sudarso - Senen - Gambir - Thamrin - Tanah Abang, Alhamdulillah selamat sampai tanah abang. Eh, sampai di tanah abang blok A si emak bingung; "banyak banget fay yang jualan". 

Dapat dua lusin kaos dan beberapa baju koko, sepulang dari Tanah Abang emak gue ajak ambil mukenah bali, katanyua sih bagus makanya gue pesen. udah deh mak', kita ambil mukenah bali dulu. emak tinggal pilih aja nanti fai yang bayar. Pulangnnya nanti kita mampir ke ITC ama Rabbani. 

Bada magrib tepatnya perjalanan dilanjut ke ITC cempaka mas, emak pilih - pilih baju untuk si kecil Wafiq. Ternyata baju untuk anak-anak itu lebih mahal dari pada baju yang dipakai orang dewasa lho,..*baru tau gue.

Sepulang dari ITC Cempaka mas, mampir sebentar di Rabbani. "Udah deh mak' emak pilih satu mukenah aja nanti fai bayarin" jelas gue. Tapi si emak ngak mau, "mahal" katanya. Yaelah mak', ambil satu aja napa?. "Enggak nanti beli di kampung aja yang murah, lagian ujung atas dahinya kurang keras". Emak gue ini kalo soal duit emang hematnya cakep banget dah soal urusan belanja-belanja. 

Selepas makan malam dan istirahat sebentar di tempat kost gue, tepat pukul sembilan lebih empat puluh menit gue antar emak ke pool Luragung. Ati-ati mak'. Alhamdulillah untuk sabtu ini ya rabb, Nikmat-Mu tiada kira.








Minggu, 21 Juli 2013

Ramadhan dan Harapan



Bulan ramadhan kali ini benar-benar berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Sudah Ramadhan ketiga menikmati suasana puasa di jakarta. Kali ini kembali di posko Rawamangun dengan tim SKU (satuan Kinerja Unggulan) yang berjumlah tigabelas orang.  Tulisan ini merupakan cerita. Ada salah jangan diambil hati, ambil hikmahnya saja okeh.

Suasana rapat pagi yang biasa kita sebut COC selalu saja membuat teman-teman distribusi merasa jenuh karena terlalu lama dan membahas persoalan-persoalan niaga. Teknis pelaksanaan pekerjan bidang distribusi hampir tidak dibahas secara analisa teknik. lhaa mereka kagak paham sama sekali soal distribusi. Ok, bagi saya niaga itu hal baru yang bisa saya pelajari pada awalnya tapi memang sungguh semakin lama semakin membosankan.hehehehe. Tapi yang paling saya sukai dari rapat pagi ini selalu dibuka dengan kalimat rasa syukur “alhamdulillah hari ini istimewa” dan diakhiri dengan “ Hari ini adalah milik kita, minimal tiga kebaikan yang harus kita laksanakan”.

Satu pekan sebelum ramadhan di rapat kecil ini ditanya satu-satu oleh pak TB. Apa harapan dan cita-cita kalian di ramadhan kali ini. Sebutku ; Buka puasa keliling di masjid sekitar komplek yang penting gratis plus dapat ilmu di majelis ta’lim jelang magrib, selalu bawa kurma biar kalau ada orang kita bisa kasih buat buka puasa, dan sudah tentu meningkatkan ibadah-ibadah ramadhan tahun ini menjadi lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Simpel.
veiledcouture

Dan sampai tulisan ini diterbitkan. Sejujurnya sampai saat ini menu untuk membatalkan puasa saat berbuka alhamdulillah posisinya masih bisa mendapatkan gratisan. Hehehe, semoga bisa istiqomah. soal kurma sejauh ini belum bisa terealisasi, cukup mahal ternya untuk membeli kurma yang rasanya enak. Soal meningkatkan ibadah, Alhamdulillah Ramadhan kali ini masih bisa menikmati konsistensi shalat malam. Tentu hal ini bagi saya kenikmatan tiada tara. Alhamdulillah. Semoga kebaikan-kebaikan di Ramadhan tahun ini menjadi energi kita untuk menciptakan kebaikan lebih banyak lagi di bulan-bulan kedepan.