Oleh : Muhamad Rifai
Rasa bahagia tak terkira berjumpa dengan kawan kerabat dari berbagai daerah, entah dari mana asal usul tempat lahir mereka, yang pasti 1 januari 2011 pertemuan pertama yang terhimpun karena cinta kepada-Nya pun telah berjumpa dalam taat kepada-Nya. Aula An Nuamy menjadi saksi perjumpaan para peserta training for teacher komunitas pencita Al – Qura’an.
Ini merupakan training kedua bagi panitia KOMPAQ (komunitas pencinta Al Qur’an). Dengan jumlah peserta ikhwan dan akhwat kurang lebih 50 peserta datang dari berbagai daerah, selintas dari setiap sesi dan perkenalan ada yang datang dari papua, garut dan mahasiswa kampus Jakarta dan sekitarnya.
Pada sesi pertama diisi oleh Ustd Aswan haidi, beliau banyak menjelaskan tentang keutamaan – keutamaan Al Quran dari mulai sisi pembaca, pengajar, pembelajar, orang yang mengamalakan sampai kepada para penghafala Al – Quran. Tentu kita banyak mengetahui segala hal tentang kehebatan Al – Quran, sebagai cahaya, rahmat, hujjah dan penawar obat bagi jiwa yang kering. Untuk menumbuhkan jiwa yang mencintai Al – Quran tentu sangatlah berat tantangannya, namun jelas beliau lakukanlah yang lebih mudah dulu.
Berlanjut pada sesi kedua training yang dipaparkan dengan bahasa arab oleh syeik As Suffi, meski sedikit banyak yang memahami bahasa arab panitia menyediakan penerjemah bahasa (Akh Agus). Beliau lebih banyak menjelaskan tentang cara pengucapan / tata keluarnya huruf (makhrojil huruf). Peserta mendapat begitu banyak evaluasi dari beliau tentang tata keluarnya huruf sehingga hal tersebut semakin membuat peserta menjadi lebih termotivasi untuk mempelajari Al – Quran dari sisi pembacaan.
Sesi ketiga merupakan sesi terakhir acara untuk hari pertama. Talk show yang menghadirkan Ahmad Zaki ( Pengasuh Punk Muslim), Muhammad Ali ( koordinator yayasan al mustadh’afin), Abdurrahman (Pengasuh para mantan WTS), Hilman miftahurojak (Pembimbing KOMPAQ). Kali ini benar – benar cerita nyata perjalanan dari para pengasuh dan pembimbing para komunitas – komunitas yang kebanyakan masyarakat menganggapnya kaum pinggiran yang tak punya etika, amburadul, nakal tak punya adat bahkan bisa dianggap mereka adalah bagian dari pengkonsumsi obat – obatan terlarang. Satu hal yang terbesit dalam hati mendengar ucapan kak’ Hilman miftahurojak, ucapnya ; kira – kira kapan di Negeri Indonesia ini ada papan sebuah kavling area bertuliskan ”Maaf Wilayah Dakwah Sudah Habis” . Rasa – rasanya masih jauh dari harapan untuk memasang papan kavling itu melihat kondisi indonesia yang masih carut marut mental masyarakatnya.
Hari kedua pada training for teacher yang berlangsung di Aula An Nuamy penuh dengan antusias peserta, hari kedua acara tersebut diisi dengan training pengajaran Al – Quran oleh Ust Abdullah dari tim pengajar Al Quran metode Aa Ba Ta Tsa. Sangat banyak pengetahuan dan penjelasan metode pengajaran Al Quran yang beliau jelaskan dari mulai ketika awal perjumpaan pertama dengan siswa yang diajar sampai kepada pendekatan psikologis terhadap objek yang kita ajar.
Seru, lebih hangat dan luar biasa Acara TFT KOMPAQ. Pertemuan ini bukanlah sekedar pertemuan yang sekadar bertemu lalu berpisah. Sekaligus mengawali tahun 2011 dengan semangat membara didada panitia memberikan kado perjuangan bagi para peserta, dan Al – Quran nur karim sebagai pegangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar