Membaca
buku buah karya seorang ustd Dedhi Suharto yang berjudul Keluarga
Qurani merupakan rangkaian perjalanan - perjalanan beliau yang
mengakumulasi menjadi sebuah formula yang mampu memadukan sejarah
kehidupan seorang kekasih Allah yaitu Nabiyullah Ibrahim as dengan
realitas - realitas kehidupan manusia dalam masa moderen.
Nabiyullah
Ibrahim as ialah sosok manusia yang mencari Tuhannya dengan kecerdasan
akalnya yang brilliant. Ketika matahari terbit, beliau berucap inilah
Tuhanku (QS Al-Anam 78). Namun ketika matahari terbenam, dia berkata,
"Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan" Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar,
dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan"(Al-Anam 78-79)
Dari
penghambaan dan kesabaran ketika beliau belum dikaruniai keturunan,
beliau bersabar untuk terus selalu berdoa memanjatkan doa untuk memiliki
keturunan yang shaleh, yang mampu melanjutkan perjuangan hidupnya
sebagai bentuk perhatiannya terhadap proses pembentukan kaderisasi visi
misi hidupnya.
Salah
satu bentuk komunikasi yang sangat efektif yang beliau contohkan ialah
ketika beliau bermimpi untuk menyembelih anaknya. Dengan respon beliau
yang sangat cepat (respon untuk melaksanakan perintah Tuhanya) inilah
kecepatan beliau dalam merespon kebaikan yang kemudian bisa ia
terjemahkan langsung kepada anaknya yaitu ismail as. Dan sosok ismail as
pun menunjukan sikap yang penuh ketaatan kepada orang tuanya.
Banyak
sekali hikmah-hikmah yang bisa kita petik dari buku yang memiliki 183
halaman ini. Sejarah, Pengalaman, Pendidikan dan persoalan teknis dalam
menghadapi persoalan- persoalan yang sering hadir di jeda-jeda kehidupan
kita dijelaskan secara teknis. Selamat membaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar