Kesegaran udara pagi daerah pegunungunan adalah nikmat yang luar
biasa bagi para pekerja yang memiliki rutinitas di Jakarta atau kota – kota
besar lainnya. Bagi para treveling dan penikmat pemandangan, libur panjang atau
weekend merupakan hari yang sangat ditunggu – tunggu untuk refreshing dan menikmati perjalanan menjelajahi daerah – daerah yang belum pernah dikunjungi.
Bagi kalian yang senang mendaki maka
cobalah untuk menikmati perjalanan pendakian Gunung Ceremai cukup dengan
menyiapkan waktu sabtu minggu dan uang perjalanan kurang lebih Rp 250.000 untuk
rute Jakarta – Kuningan Jawa Barat.
Gunung Ceremai merupakan gunung
tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 Mdpl. Ada tiga jalur pendakian
untuk mencapai puncak Ceremai diantaranya ; jalur palutungan, apuy dan linggar jati serta
padabeungar. Namun jalur pendakian yang kami ambil bersama dengan teman – teman
PHC (PLN Hiking Community) ialah pendakian dengan jalur palutungan.
Jalur palutungan ini merupakan jalur
yang cukup menantang, di jalur ini kami
melewati perkebunan milik penduduk dan hutan pohon pinus dengan jalanan yang cukup tanpa bonus ( Baca : Jalan
datar ). Sumber mata air hanya ada di pos pertama yaitu pos cigowong,
selanjutnya tidak ditemukan lagi mata air maka untuk mengantisipasi kekurangan
air ketika diatas, sampai puncak hingga turun kembali ke bawah minimal satu
orang membawa lima liter air dengan waktu camp satu malam.
Perjalanan kami mulai dari pos
pendaftaran sekitar pukul 09 : 30 Wib sampai di cigowong sekitar pukul 12 : 30,
kami istirahat sejenak, sholat, makan siang
sekaligus mengisi persediaan air yang akan kami bawa. Di pos cigowong
kami bertemu dengan para mahasiswa yang sedang belajar tentang kehidupan kupu –
kupu. Hanya sampai di pos cigowong mereka berekreasi.
![]() |
Pos Pendaftaran Jalur Palutungan |
Perjalanan kami berlanjut hingga
pukul sepuluh malam dengan mengambil waktu istirahat disetiap pos. Kami
mendirikan tenda setelah menemukan pos sangyang ropo, meski agak susah untuk mendapatkan
tanah lapang padahal sekitar satu jam perjalanan lagi sampai di pos goa walet,
namun kami tetap harus istirahat malam untuk mempersiapkan fisik perjalanan
esok hari. Perjalanan yang cukup melelahkan, tapi tetap bersemangat dengan cita
– cita bahwa hari esok akan menemui puncak gunung Ceremai.
Pagi hari kami mulai menghangatkan
badan dengan memasak beberapa persediaan makanan yang kami bawa hingga pukul sembilan
pagi karena kabut masih pekat. Kopi, susu, jahe dan air putih hangat menjadi
menu minuman pagi.
Selesai berkemas, barang bawaan kami di tas
kerir sedikit berkurang karena beberapa persediaan air dan makanan sudah kami
gunakan untuk dimasak. Perjalanan kami mulai lagi sampai ke pos goa wallet dengan
medan yang sangat terjal kami jalan dengan santai tapi tetap penuh kehati – hatian.
Dari goa wallet ke puncak hanya
beberapa menit perjalanan namun medannya sungguh sangat terjal maka perlu hati
– hati. Sekitar pukul dua belas siang Alhamdulillah
kami sampai di puncak gunung ceremai.
Terbayar sudah lelah yang kami lewati
hingga mencapai puncak dengan cuaca yang cukup cerah. Senyum sumringa dan
keceriaan nampak dari wajah – wajah para pendaki. Sekitar satu jam setengah
kita diatas puncak gunung ceremai mengambil gambar pemandangan, titik tertinggi
puncak dan beberapa saat untuk selfie.
Setelah itu kami langsung turun
lewat jalur linggar jati.
Jalur linggar jati sungguh sangat
terjal kalau digunakan untuk jalur pendakian, saran saya jalur linggar jati
sangat tepat untuk jalur turun. Sekitar pukul empat belas siang kami mulai
jalan turun hingga pukul delapan malam sampai di pos linggar jati. Alhamdulillah kami enam belas orang,
turun dengan selamat.
![]() |
Pos Goa Walet |
![]() |
Jalur Turun Menuju Pos Linggar Jati |