Minggu, 28 Oktober 2012

Perjalanan dibawah langit Eropa

Membaca tulisan jurnalis sungguh berbeda dengan tulisan tangan-tangan para novelis. Lebih mengalir dan sangat informatif. Seorang jurnalis Hanum sekaligus alumni kedokteran gigi FKG UGM sangat pandai mendeskripsikan keindahan pandangan matanya di bawah langit eropa.

Bisa dibilang sebuah perjalanan ketidaksengajaan yang bermula dari pertemanannya dengan fatma, sosok muslim keturunan Turki yang sedang belajar disebuah tempat kursus bahasa jerman sehingga pada akhirnya menjadi pertemanan yang terikat karena ukhuwah islamiyah serta memiliki cita-cita yang sama.

"Hidup di negara yang minoritas muslim dibutuhkan energi besar untuk memperjuangkan kemusliman kita"

Di novel yang berhalaman 410, anda akan disugukan dengan keindahan-keindahan arsitek peradaban islam pada masa kejayaan. Hanum bercerita tentang perjalanannya saat berada di museum lauvre; siapa kara mustafa pasha dan apa isi dari kufic-kufic pada lukisan bunda maria. Seru dan menambah pengetahuan baru.

Di Cordoba dan Granada, Hanum dan Rangga mendeskripsikan sejarah tentang mihrab Mezquita yang ia gali bersama dengan penjaga Mezquita. Pembaca akan dibuatnya merinding. Disana nampak seperti bangunan tinggi menara masjid namun disana pula lengkap dengan lonceng dan salib logam.

Pertemuan hanum dengan sosok guide sergio seorang Atheis sangat membuat batin penulis berkecamuk. Ia paham akan sejarah namun lain dihatinya. Boleh dibilang konflik-konflik yang terjadi hanya dari sisi kebatinan penulis. Hal ini yang kurang dalam novel "99 Cahaya di Langit Eropa".

Namun Ramuan sejarah dan sastra ini patut untuk anda baca. Anda akan lebih mengenal tentang Istanbul dalam beberapa sub bab. Penulis sangat lihai mendeskripsikan keindahan atap kuba blue mosque dan Hagia Sophia.

1 komentar:

  1. aaaaaaaaaaaaaaak mau ke eropa juga...
    sumpah buku itu keren :)
    like this yow mas (^,^)

    BalasHapus